Rabu, 26 November 2014

LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk


Analisa Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas Laporan Keuangan
“PT. GUDANG GARAM Tbk.”
1.    LIKUIDITAS PERUSAHAAN
Likuiditas adalah  masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.  Masalah likuiditas dapat dihitung dengan dua cara, yaitu dengan cara perhitungan menggunakan rasio (quick ratio, current ratio, dan cash ratio) dan dengan menghitung periode penagihan rata- rata (average collection period). Untuk laporan keuangan diatas digunakan pendekatan yang pertama yaitu dengan  perhitung rasio (Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio)
a.      Current Ratio
Current Ratio = (Aktiva Lancar/Kewajiban Lancar) x 100%
Tahun 2008 Current Ratio = (17.955.845/9.437.259) x 100% = 1,9%
Tahun 2007 Current Ratio = (Rp. 15.027.032/) x 100% = 1,95%
Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan. Pada laporan keuangan diatas terjadi penurunan current ratio dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 0,05%.
b.      Quick Ratio/Acid Test Ratio
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar – Persediaan)/Kewajiban Lancar)) x 100%
Tahun 2008 Quick Ratio = ((Rp.17.955.845-Rp.14.016.039)/ Rp.9.437.259)) x 100% = 0,41%
Tahun 2007 Quick Ratio = ((Rp.15.027.032-Rp. 11.877.086)/ Rp.7.697.918)) x 100% = 0,40%
Semakin besar quick ratio maka semakin baik pula perusahaan pula kondisi perusahaan. Namun apabila quick ratio memiliki perbandingan 1:1 atau 100%  perusahaan tersebut dianggap kurang baik. Dalam laporan keuangan ini dapat diketahui adanya sedikit peningkatan quck ratio dari 0,40% menjadi 0,41%. Yang berarti perusahaan masih dalam keadaan stabil.
c.       Cash Ratio
Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) x 100%
Tahun 2008 Cash Ratio = (Rp. 411.689/ Rp.9.437.259) x 100% = 0,043%
Tahun 2007 Cash Ratio = (Rp. 289.152/ Rp. 7.697.918) x 100% = 0,037%
Rasio ini menunjukan kemampuan kas untuk menutupi hutang lancar. PT. GUDANG GARAM Tbk. mengalami peningkatan dalam menutupi hutang lancar. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya presentasi cash ratio, yaitu dari 0,037% menjadi 0,043%.
2.      PERPUTARAN PIUTANG
Rasio perputaran piutang memberikan analisa mengenai beberapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang berputar dari bentuk piutang kebentuk uang tunai, kemudian kembali kebentuk piutang lagi. Makin tinggi rasio ( turnover ) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.
Cara perhitungan perputaran piutang dapat dilakukan dengan rumus :
Perputaran Piutang = (Penjualan Kredit/Utang Usaha) x 100%
Tahun 2008 Perputaran Piutang = (Rp.15.056.347/ Rp.200.266) x 100% = 75,1%
Tahun 2007 Perputaran Piutang = (Rp.13.419.733/ Rp.  128.837) x 100% = 104,1%
3.      SOLVABILITAS PERUSAHAAN
Solvabilitas Perusahaan berguna untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan Solvabel jika perusahaan itu mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya , baik yang jangka panjang maupun jangka pendek. Jika perusahaan tidak mempunyai cukup aktiva untuk membayar segala hutangnya, maka perusahaan tersebut dikatakan insolvabel.
Dalam  hubungan antara  likuiditas  dan solvabilitas  ada empat   kemungkinan  yang dapat   dialami  oleh perusahaan yaitu :
a. Perusahaan yang likuid  tetapi insolvable
b. Perusahaan  yang likuid  dan solvable
c. Perusahaan yang solvabel  tetapi ilikuid
d. Perusahaan  yang insolvabel  dan ilikuid
Tingkat   solvabilitas  diukur  dengan beberapa   rasio,  yaitu :
a.      Total Debt to Equity Ratio
Total Debt Equty Ratio = (Total Utang/Ekuitas) x 100%
Tahun 2008 Perputaran Piutang = (Rp.10.359.076/ Rp.14.530.132) x 100% = 0,71%
Tahun 2007 Perputaran Piutang = (Rp.8.474.564/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,63%
b.      Total Debt to Asset Ratio
Total Debt to Asset Ratio = (Total Utang/Total Aktiva) x 100%
Tahun 2008 Total Debt to Asset Ratio = (Rp.10.359.076/ Rp.20.904.022) x 100% = 0,49%
Tahun 2007 Total Debt to Asset Ratio = (Rp.8.474.564/ Rp.21.878.013) x 100% = 0,38%
4.      RENTABILITAS PERUSAHAAN
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan anatara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Perhitungan rentabilitas berbeda-beda untuk setiap perusahaan. Hal ini terjadi karena perbedaan antara aktiva dan laba yang mana yang akan dibandingkan dengan yang lain.
Adapun  cara penilaian  Rentabilitas  adalah :
a.       Gross Provit Margin (Margin Laba Kotor)
Rumus :
GPM = (Laba Kotor/Penjualan Bersih) x 100%
Tahun 2008 GPM = (Rp.2.427.250/ Rp.15.056.347) x 100% = 0,16%
Tahun 2007 GPM = (Rp.2.485.648/ Rp.13.419.733) x 100% = 0,18%
b.      Net Profit Margin (Margin Laba Besih)
Rumus :
NPM = (Laba Setelah Pajak/Total Aktiva) x 100%
Tahun 2008 NPM = (Rp.891.358/ Rp.24.904.022) x 100% = 0,035%
Tahun 2007 NPM = (Rp.710.565/ Rp.21.878.013) x 100% = 0,032%
c.       Earning Power of Total Investment
Rumus :
EPTI = (Laba Sebelum Pajak/Ekuitas) x 100%
Tahun 2008 EPTI = (Rp.1.313.392/ Rp.14.530.132) x 100% = 0,09%
Tahun 2007 EPTI = (Rp.1.084.495/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,08%
d.      Return On Equity (Pengembalian Atas Equitas)
Rumus :
ROE = (Laba Setelah Pajak/Ekuitas) x 100%
Tahun 2008 ROE = (Rp. 891.358/Rp. 14.530.132) x 100% = 0,61%

Tahun 2007 ROE = (Rp.710.565/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,3%

Tidak ada komentar:

Posting Komentar