Analisa
Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas Laporan Keuangan
“PT.
GUDANG GARAM Tbk.”
1. LIKUIDITAS PERUSAHAAN
Likuiditas adalah masalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Masalah likuiditas dapat dihitung dengan dua
cara, yaitu dengan cara perhitungan menggunakan rasio (quick ratio, current
ratio, dan cash ratio) dan dengan menghitung periode penagihan rata- rata
(average collection period). Untuk laporan keuangan diatas digunakan pendekatan
yang pertama yaitu dengan perhitung
rasio (Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio)
a.
Current Ratio
Current Ratio = (Aktiva Lancar/Kewajiban
Lancar) x 100%
Tahun 2008 Current Ratio =
(17.955.845/9.437.259) x 100% = 1,9%
Tahun 2007 Current Ratio = (Rp. 15.027.032/)
x 100% = 1,95%
Current ratio yang rendah biasanya dianggap
menunjukkan terjadinya masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang
terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan banyaknya dana menganggur
yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan laba perusahaan. Pada laporan
keuangan diatas terjadi penurunan current ratio dari tahun 2007 ke tahun 2008
sebesar 0,05%.
b.
Quick Ratio/Acid Test Ratio
Quick Ratio = ((Aktiva Lancar –
Persediaan)/Kewajiban Lancar)) x 100%
Tahun 2008 Quick Ratio =
((Rp.17.955.845-Rp.14.016.039)/ Rp.9.437.259)) x 100% = 0,41%
Tahun 2007 Quick Ratio = ((Rp.15.027.032-Rp.
11.877.086)/ Rp.7.697.918)) x 100% = 0,40%
Semakin besar quick ratio maka semakin baik
pula perusahaan pula kondisi perusahaan. Namun apabila quick ratio memiliki
perbandingan 1:1 atau 100% perusahaan
tersebut dianggap kurang baik. Dalam laporan keuangan ini dapat diketahui
adanya sedikit peningkatan quck ratio dari 0,40% menjadi 0,41%. Yang berarti
perusahaan masih dalam keadaan stabil.
c.
Cash Ratio
Cash Ratio = (Kas/Kewajiban Lancar) x 100%
Tahun 2008 Cash Ratio = (Rp. 411.689/
Rp.9.437.259) x 100% = 0,043%
Tahun 2007 Cash Ratio = (Rp. 289.152/ Rp.
7.697.918) x 100% = 0,037%
Rasio ini menunjukan kemampuan kas untuk
menutupi hutang lancar. PT. GUDANG GARAM Tbk. mengalami peningkatan dalam
menutupi hutang lancar. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya presentasi cash
ratio, yaitu dari 0,037% menjadi 0,043%.
2. PERPUTARAN PIUTANG
Rasio perputaran piutang memberikan analisa
mengenai beberapa kali tiap tahunnya dana yang tertanam dalam piutang berputar
dari bentuk piutang kebentuk uang tunai, kemudian kembali kebentuk piutang
lagi. Makin tinggi rasio ( turnover ) menunjukkan modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang rendah, sebaliknya kalau rasio semakin rendah berarti ada over
investment dalam piutang sehingga memerlukan analisa lebih lanjut, mungkin
karena bagian kredit dan penagihan bekerja tidak efektif atau mungkin ada
perubahan dalam kebijaksanaan pemberian kredit.
Cara perhitungan perputaran piutang dapat
dilakukan dengan rumus :
Perputaran Piutang = (Penjualan Kredit/Utang
Usaha) x 100%
Tahun 2008 Perputaran Piutang = (Rp.15.056.347/
Rp.200.266) x 100% = 75,1%
Tahun 2007 Perputaran Piutang =
(Rp.13.419.733/ Rp. 128.837) x 100% =
104,1%
3. SOLVABILITAS PERUSAHAAN
Solvabilitas Perusahaan berguna untuk
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya
jika perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu perusahaan dikatakan Solvabel jika
perusahaan itu mempunyai aktiva yang cukup untuk membayar semua
hutang-hutangnya , baik yang jangka panjang maupun jangka pendek. Jika
perusahaan tidak mempunyai cukup aktiva untuk membayar segala hutangnya, maka
perusahaan tersebut dikatakan insolvabel.
Dalam
hubungan antara likuiditas dan solvabilitas ada empat
kemungkinan yang dapat dialami
oleh perusahaan yaitu :
a. Perusahaan yang likuid tetapi insolvable
b. Perusahaan
yang likuid dan solvable
c. Perusahaan yang solvabel tetapi ilikuid
d. Perusahaan
yang insolvabel dan ilikuid
Tingkat
solvabilitas diukur dengan beberapa rasio,
yaitu :
a.
Total Debt to Equity Ratio
Total Debt Equty Ratio = (Total
Utang/Ekuitas) x 100%
Tahun 2008 Perputaran Piutang =
(Rp.10.359.076/ Rp.14.530.132) x 100% = 0,71%
Tahun 2007 Perputaran Piutang =
(Rp.8.474.564/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,63%
b.
Total Debt to Asset Ratio
Total Debt to Asset Ratio = (Total
Utang/Total Aktiva) x 100%
Tahun 2008 Total Debt to Asset Ratio =
(Rp.10.359.076/ Rp.20.904.022) x 100% = 0,49%
Tahun 2007 Total Debt to Asset Ratio =
(Rp.8.474.564/ Rp.21.878.013) x 100% = 0,38%
4. RENTABILITAS PERUSAHAAN
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan
perbandingan anatara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba
tersebut. Perhitungan rentabilitas berbeda-beda untuk setiap perusahaan. Hal
ini terjadi karena perbedaan antara aktiva dan laba yang mana yang akan
dibandingkan dengan yang lain.
Adapun
cara penilaian Rentabilitas adalah :
a.
Gross Provit Margin (Margin Laba Kotor)
Rumus :
GPM = (Laba Kotor/Penjualan Bersih) x 100%
Tahun 2008 GPM = (Rp.2.427.250/
Rp.15.056.347) x 100% = 0,16%
Tahun 2007 GPM = (Rp.2.485.648/
Rp.13.419.733) x 100% = 0,18%
b.
Net Profit Margin (Margin Laba Besih)
Rumus :
NPM = (Laba Setelah Pajak/Total Aktiva) x
100%
Tahun 2008 NPM = (Rp.891.358/ Rp.24.904.022)
x 100% = 0,035%
Tahun 2007 NPM = (Rp.710.565/ Rp.21.878.013)
x 100% = 0,032%
c.
Earning Power of Total Investment
Rumus :
EPTI = (Laba Sebelum Pajak/Ekuitas) x 100%
Tahun 2008 EPTI = (Rp.1.313.392/
Rp.14.530.132) x 100% = 0,09%
Tahun 2007 EPTI = (Rp.1.084.495/
Rp.13.386.776) x 100% = 0,08%
d.
Return On Equity (Pengembalian Atas Equitas)
Rumus :
ROE = (Laba Setelah Pajak/Ekuitas) x 100%
Tahun 2008 ROE = (Rp. 891.358/Rp. 14.530.132)
x 100% = 0,61%
Tahun 2007 ROE = (Rp.710.565/ Rp.13.386.776) x 100% = 0,3%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar